December 02, 2015

Sejarah Islam Abu Bakar

Setelah resminya Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasulullah, penyebaran agama Islam di jazirah Arab dengan cara sembunyi-sembunyi. Ketika pengikut agama Islam telah banyak dari keluarga terdekat Nabi dan sahabat, maka turun perintah Allah untuk menyebarkan Islam secara terang-terangan. Namun dalam penyebarannya tidak berjalan mulus, Rasulullah dalam menyebarkan Islam mendapatkan tantangan dari suku Quraisy.
Sepeninggal Rasulullah, kepemimpinan Islam dipegang oleh khulafa’ al-rasyidin. Pada masa ini Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat, bahkan telah meluas ke seluruh wilayah arab. Meskipun Islam telah berkembang pada masa ini, namun juga banyak mendapat tantangan dari luar dan dalam Islam sendiri. Di dalam makalah ini akan membahas lebih jauh bagaimana dakwah khalifah Abu Bakar as-Shiddiq  pada masa pemerintahannya.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada makalah ini sebagai berikut:
1.  Bagaimana biografi singkat Abu Bakar ?
2.  Bagaimana kekhalifahan Abu Bakar ?
3.  Bagaimana perluasan wilayah pada masa Abu Bakar ?
4.  Bagaimana gerakan pengumpulan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar ?
PEMBAHASAN
A.                Biografi Singkat Abu Bakar
Nama Abu Bakar ialah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Sa’ad bin Tayyim bin Murah.[1] Ia lahir di Mekkah dua tahun beberapa bulan setelah tahun Gajah. Rasulullah SAW. menyifatinya dengan “atiq min an nar” (orang yang terbebas dari neraka), sehingga dia lebih dikenal dengan nama “Atiq’. Sedangkan gelar ‘Shiddiq beliau peroleh setelah peristiwa Isra’ Mi’raj Rasulullah, ketika beliau tanpa ragu-ragu membenarkan kejadian tersebut di saat orang lain mendustakan dan menganggapnya sebagai hal yang mengada-ada.[2]
Pada masa jahiliah beliau dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia, pandai bergaul, tidak minum khamr, dan memiliki ilmu tentang nasab dan berita orang Arab. Setelah Islam tiba, beliau termasuk dalam deretan orang-orang pertama yang masuk Islam. Beliau memiliki saham besar bagi perkembangan Islam. Banyak sahabat-sahabat besar masuk Islam karena beliau, seperti Utsman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah.
Abu Bakar menemani Nabi ketikka hijrah ke Madinah. Beliau tidak pernah absen ikut serta dalam berperang bersama Nabi SAW. Pada masa mudanya beliau adalah seorang pedagang. Ketika masuk Islam, modal  besar beliau sebesar empat puluh ribu dirham. Beliau banyak menginfakkan hartanya untuk kepentingan dakwah, terutama untuk membebaskan orang-orang tertindak dan budak-budak Muslim. Ketika hijrah, sisa uangnya tinggal lima ribu dirham, beliau membawanya saat berhijrah dan beliau serahkan pengelolaannya kepada Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW. mengabarkan berita gembira bahwa tempat Abu Bakar adalah surga. Beliau adalah teman diskusi Rasulullah, mertua Rasulullah, beliau meriwayatkan hadis sebanyak 142 hadis. Abu Bakar meninggal dunia pada bulan Jumadil akhir tahun ke-13 H, dalam usia 63 tahun.
Terdapat banyak keutamaan Abu Bakar yang terdapat dalam beberapa kitab, beberapa contoh di antaranya:[3]
1.    Beliau adalah sahabat Rasulullah di gua dan ketika hijrah
2.    Abu Bakar ialah sahabat yang paling banyak ilmunya
3.    Kedudukan Abu Bakar di sisi Rasulullah
4.    Abu Bakar yang terlebih dahulu masuk Islam dan selalu mendampingi Rasulullah
5.    Iman dan keyakinan yang tuat
6.    Keberkahan Abu Bakar dan keluarganya
7.    Berita gembira untuk Abu Bakar sebagai penghuni surga.

B.                 Kekhalifahan Abu Bakar
Abu Bakar memerintah selama dua setengah tahun, tepatnya dua tahun tiga bulan dua puluh hari. Dipandang dari hitunngan waktu, memang masa pemerintahan beliau sangat singkat, tetapi apa yang dicatat Abu Bakar jauh melampaui masa yang tersedia. Masa-masa pemerintahan Abu Bakar sarat dengan amal dan jihad serta meninggalkan untuk kita buah yang sangat bermanfaat.
Kekhalifahan Abu Bakar saat memimpin umat Islam dengan menggunakan prinsip demokrasi.[4] Demokrasi ialah sistem pemerintahan yang mengakui hak setiap masyarakatnya. Selain itu, Abu Bakar juga memerintah dengan tegas dan keras kepada orang-orang yang menyekutukan Allah serta Rasul-Nya.
Di saat amanah pemerintahan baru saja diembankan kepada beliau, tiba-tiba Madinah dikejutkan dengan gerakan yang menggerogoti sistem Islam yang meluas hampir ke seluruh Semenanjung Arabia. Bentuk gerakan itu dapat diklasifikasikan dalam tiga pola:
1.      Murtad dari Agama
Mereka ialah orang-orang yang lemah imannya dan masuk Islam hanya sebagai formalitas. Dimungkinkan mereka merupakan kelompok munafik pada zaman Nabi. Setiap ada kesempatan menghancurkan kaum muslimin, mereka melakukan gerakan sebagaimana yang terjadi pada Perang Tabuk dan Bani al-Musthaliq. Mereka tidak berani terang-terangan melakukan permurtadan diri pada masa Nabi. Hal ini dikarenakan kuatnya Islam pada masa itu. Oleh karena itu, adanya perahilan kekuasaan dari Nabi ke Abu Bakar mereka anggap saat yang tepat untuk melakukan gerakan ini.


2.      Gerakan Nabi Palsu
Sebagian fenomena ini sudah muncul pada masa Nabi, tetapi wafatnya Nabi mereka anggap sebagai kesempatan untuk tampil terang-terangan. Cukup banyak orang yang bergabung dengan mereka. Di antara isu yang mereka bawa ialah penolakan kekuasaan di tangan Quraisy dan isu fanatik kesukuan. Adapun nabi palsu tersebut seperti Musailamah al Kazzab dari Bani Hanifah,  al Aswad al ‘Insi dari Yaman, Thalhah bin Khuwailid dari Bani Asad dan Sajjah dari Bani Tamim.[5]
3.      Pembangkang Zakat
Kelompok ini beranggapan bahwa zakat itu diberikan kepada Nabi SAW. dengan dalil khitab (objek informasi) dalam ayat tentang zakat dikhususkan kepada Nabi. Oleh sebab itu, setelah Nabi meninggal hukum tentang zakat tidak berlaku lagi.[6]
Abu Bakar mempelajari fenomena tersebut dengan saksama dan sampai kepada kesimpulan bahwa ketiga fenomena tersebut bermaksud untuk menghancurkan Islam dari akarnya. Akhirnya Abu Bakar memutuskan untuk menghadapi semuua gerakan tersebut dengan sikap tegas.

C.                Perluasan Wilayah pada Masa Abu Bakar
Adapun gerakan dakwah yang dirancang Abu Bakar hingga ke luar Jazirah, yang terbagi:[7]
1.    Bahrain Dan Qatar
Orang Arab mengenal Bahrain sebagai kawasan yang memanjang dari pantai teluk Arabia di antara Basyrah dan Oman. Sekarang kawasan Bahrain meliputi negara Kuait, Ihsa, Qatardan Bahrain. Islam masuk dikawasan ini pada zaman Nabi dengan cara damai, hasil dakwah nabi SAW. Melalui suratnya kepada raja Mundzir bin Saw’i, penguasa Bahrain saat itu, surat nabi tersebut dibawa oleh al-‘ala’ bin hadhrami. Adapun isi dari surat tersebut sebagai berikut:
Dari Muhammad Rasulullah kepada Al-Mundzir bin Sawi’, salam atas orang yang mengikuti hidayah. amma baa’d: Sesungguhnya aku mengajak kamu untuk masuk islam. Mari masuk Islam niscaya kamu akan mendapatkan keselamatan, dan Allah akan memberikan buatmu pahala masuk islamnya orang-orang yang ada dibawah kekuasaanmu. Dan ketahuilah bahwa agama yang aku bawa akan sampai ke sesmua orang.”[8]
Mundzir bin Sawi’ lansung masuk islam setelah menerima surat Rasullah SAW. Yang di ikuti juga oleh sebagian rakyatnya. Bagi yang belum masuk islam, di minta kepada mereka untuk membayar jizyah.
Rasulullah SAW,juga menulis surat kepada penduduk Isha’, dan Yamamah, mengajak seluruh penduduk untuk masuk Islam. Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Arab disana masuk Islam. Datang pula dua utusan ke kawasan ini menyatakan kedudukannya kepada Rasulullah SAW, pertama utusan Al-a’sad di bawah pimpinan Amr bin Qois, dan yang kedua utusan Abdul Qois di bawah pimpinan Jarud al-A’bdi.
Pada masa Abu bakar fitnah riddah juga sampai ke negeri Bahrain. Abu Bakar mengirim Al-ala’ bin Hadhrami yang memiliki ikatan historis dengan negri ini untuk memadamkan fitnah riddah (gerakan murtad massal) di bantu oleh pemimpin Abdul Qois, Jarud al-A’bdi. Hingga pada akhirnya negeri ini kembali ke penguasaan Islam.
2.    Kuait
Abu Bakar mengutus Kahlid bin Walid untuk bergerak ke Iraq dan dimulai dari kawasan Iraq yang paling atas, yaitu Ablah yang terletak di teluk Persia. Beliau berpesan agar bebuat baik dengan penduduk dan mengajak mereka untuk msuk Islam.
Pasukan bergerak menuju kawasan utara ke arah selatan negeri Persia dibawah pimpinan Khalid bin Walid dan Mudsanna bin Haritsah yang telah berangkat sebelum Khalid. Abu bakar mengirim surat kepadanya agar taat kepada Khalid. Panglima perang yang bergabung dalam pasukan tersebut adalah Iyad bin Ghanam, Madz’ur bin ‘adi al-‘ijli dan ‘Adi bin hatim.
Penguasa wilayah selatan Iraq yang tunduk dibawah imperium Persia adalah Hurmus. Khalid bin walid menulis surat kepadnya: amma ba’ad:” mari masuk islam niscaya kamu akan selamat, atau jika tidak yakinlah bahwa kamu dan kaummu menjadi ahlu zimmah dan berkewajiban membayar jizyah. jika kamu menolak ke duanya, maka jangan salahkan kecuali dirimu. Aku telah membawa sebuah pasukan yang kecintaanya dengan mati sama dengan semangatnya untuk hidup. Hurmus tidak mengindahkan surat Khalid bahkan bersiap-siap untuk memerangi kaum muslimin.
Pertempuran dzat as salasil terjadi di daerah yang sekarang yang dinamakan Kuait dan berakhir dengan kemenangan dipihak kaum muslimin dan terbunuhnya Hurnus. Akhirnya Islam memasuki negeri Kuait dan darinya Islam menyebar ke Iraq dan Iran.
3.    Iraq
Selesai menaklukkan Yamamah, Abu Bakar ash-Shiddiq memerintahkan Khalid bin Walid berjalan menuju Iraq dan memulai penaklukan selat Hindia (Faraj al-Hindi) yaitu yang populer dengan nama Al-ubullah, kemudian barulah menyisir Irak dari bawah.
Abu Bakar menginstruksikan kepada Khalid untuk menarik hati masyarakat dan mendakwahi mereka kepada Islam. Jika mereka tidak menerima maka ambillah dari mereka jizyah (pajak perkepala). Dan jika mereka menolak jizyah maka perangilah mereka. Abu bakar berpesan kepada Khalid agar tidak memaksa seorangpun untuk ikut bersamanya. Dan jangan sampai Khalid meminta bantuan kepada kaum murtad.
Bersama Mutsni bin Haritsah Asy Syabani, Khalid bin Walid menaklukkan banyak negeri kembali dengan membawa kemenangan dan barang rampasan.[9]
4.    Syam
Sebelum wafat, Rasulullah mempersiapkan sebuah pasukan yang dipimpin oleh Ussamah bin zaid ke Mu’tah dan lokasi terbunuh bapaknya. Nabi berkata kepadanya:”Bergeraklah kamu dimana bapakmu terbunuh, tancapkan kaki kuda ke daerah mereka, dan aku mengamanahkan kepadamu untuk memimpin pasukan ini.”
Tetapi pasukan yang telah dipersiapkan nabi ini tidak jadi berangkat karena nabi sakit yang mengantarkan beliau menghembuskan nafas terakhir. Ketika Abu bakar menjadi khalifah, beliau meneruskan rencana Rasulullah tersebut. Pasukan bergerak ke arah syam dan pulang ke Madinah setelah kurang lebuh sebulan melakukan manuver-manuver diwilayah Syam.
Barang kali yang membuat nabi betul-betul bersikeras untuk mengutus Ussamah adalah isyarat dari beliau untuk mengarahkan kaum muslimin agar menyebarkan dakwah keluar jazirah Arabiah. Abu Bakar mengerti betul dengan isyarat dari Rasulullah tersebut, sehingga beliau bergerak cepat mengirim Amr bin Ash, Yazid bin Abi Sufyan, Abu Ubaidah bin Jarrah dan Syurahbil bin Hasanah besereta pasukan untuk menuju ke berbagai penjuru negeri Syam, seperti Palestina, Surya, Yordania, dan Libanon. Pada serangan pertama kaum muslimin tidak mampu menghadapi pasukan romawi yang memilki perlengkapan dan pasukan yang amat besar. Abu bakar yang selalu mengikuti perkembangan pertempuran memutuskan untuk memanggil Khalid bin walid yang saat itu masih berada di wilayah Iraq untuk membantu pasukan yang sudah berada di Syam.

D.                Gerakan Pengumpulan Al-Qur’an pada Masa Abu Bakar
Selama peperangan riddah, banyak qari (penghafal al-quran) yang tewas. karena orang-orang ini merupakan penghafal bagian-bagian al-quran, Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu, yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-quran akan musnah. Karena itu menasehati Abu bakar untuk membuat suatu kumpulan Al-quran. Mulanya khalifah agak ragu untuk melakukan tugas ini karena tidak menerima otoritas dari nabi, tetapi kemudian ia memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid bin sabit. Dan ini di riwayatkan juga oleh imam Bukhari dalam sahihnya.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Buthi,Muhammad Sa’id Ramadhan. Sirah Nabawiyah dari Sejarah Singkat Khilafah Rasyidah. Jakarta: Rabbani Press. 1997.
Ilahi, Wahyu dan Harjani Hefni.Pengantar Sejarah Dakwah. Jakarta: Kencana. 2007.
Katsir, Ibnu. Al-Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafaur Rasyidin.Jakarta: Darul Haq. 2004.
Syuhada, Harjan, dkk. Sejarah Kebudayaan Islam. Banten: Bumi Aksara. 2008.  
Albar, Jovy. http://kumpulanmakalah2012.blogspot.co.id/2014/12/makalah-strategi-dakwah-abu-bakar. html. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 07.30 WIB.
Al-Fakir, Rudi. Makalah Sejarah Peradaban Islam tentang Abu Bakar. http://rudisiswoyoalfatih.blogspot.co.id/2012/02/makalah-sejarah-peradaban-islam-tentang_05.html. Diakses pada tanggal 23 Oktober pukul 11:02 WIB.
Rohim, Abdur. Makalah Abu Bakar Ash-Shiddiq. http://rohimzoom.blogspot.co.id/2014/01/ makalah-abu-bakar-ash-shiddiq.html. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 pukul 10:35 WIB.





[1]Abdur Rohim, Makalah Abu Bakar Ash-Shiddiq, http://rohimzoom.blogspot.co.id/2014/01/makalah-abu-bakar-ash-shiddiq.html , diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 pukul 10:35 WIB.
[2]Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 84.
[3]Ibnu Katsir, Al-Bidayah Wan Nihayah Masa Khulafaur Rasyidin, (Jakarta: Darul Haq, 2004), hlm. 13-24.
[4]Harjan Syuhada, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam,(Banten: Bumi Aksara, 2008), hlm. 36.
[5]Rudi Al-Fakir, Makalah Sejarah Peradaban Islam tentang Abu Bakar, http://rudisiswoyoalfatih. blogspot.co.id/2012/02/makalah-sejarah-peradaban-islam-tentang_05.html, diakses pada tanggal 23 Oktober pukul 11:02 WIB.  
[6]Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 85.
[7]Wahyu Ilahi dan Harjani Hefni, Pengantar Sejarah Dakwah, (Jakarta: Kencana, 2007), hlm. 87-86.
[8]Jovy Albar, http://kumpulanmakalah2012.blogspot.co.id/2014/12/makalah-strategi-dakwah-abu-bakar. html, diakses pada tanggal 24 Oktober 2015 pukul 07.30 WIB.
[9]Muhammad Ssa’id Ramadhan al-Buthi, Sirah Nabawiyah dari Sejarah Singkat Khilafah Rasyidah, (Jakarta: Rabbani Press, 1997), hlm. 358.

0 komentar:

Post a Comment

Copyright © 2015 Baca Online dan Seputar Blog
| Distributed By Gooyaabi Templates